a world without cash

Dunia sudah semakin canggih, teknologi berkembang sangat pesat. Satu hal yang saya rasakan sangat berbeda saat ini adalah keberadaan uang tunai. Saat ini mungkin kita sudah tidak terlalu memerlukan uang dalam bentuk fisik, tidak harus membawa uang tunai kemana-mana, cukup dengan sebuah kartu dan kita sudah bisa melakukan apapun terutama di negara maju seperti Korea. Sebuah pengalaman dari teman saya menyadarkan saya tentang hal ini. Saat itu kami berniat pergi ke suatu tempat naik bis umum. Di Korea, sistem pembayaran transportasinya sudah sangat canggih. Kita bisa membeli sebuah kartu yang disebut mybi card, dan dengan selalu mengisi ulang kartu tersebut kita sudah bisa menggunakannya untuk naik transportasi umum apapun (bis, kereta bawah tanah, bahkan taksi). Bahkan mybi card ini dikemas dalam bentuk-bentuk yang menarik, bukan seperti bentuk kartu pada umumnya. Selain mybi card, kartu atm pun bisa digunakan sebagai alat pembayaran transportasi. Intinya saat bepergian, tanpa uang tunai-pun kita masih bisa pergi kemana-mana asalkan kartu kita tidak kosong.

Nah, suatu hari teman saya mengalami masalah dengan kartunya, sehingga saat naik bis dia harus membayar dengan uang tunai. Pembayaran dengan uang tunai masih tetap bisa dilakukan. Hanya saja kami tidak menyadari bahwa membayar dengan uang pas akan lebih baik lagi. Ongkos bis di Korea adalah 1300 won. Karena teman saya tidak punya uang pas, dia membayar menggunakan uang 5000 won. Saat itu kami sudah agak sedikit ragu apakah bisa membayar menggunakan uang 5000 won. Hanya saja kami berpikir pasti si sopir bis punya kembaliannya. Tetapi ternyata semua tidak sesuai yang diharapkan. Setelah kami naik bis, sopir bis tidak segera memberikan uang kembalian kepada teman saya. Kami sempat kebingungan dan berpikir dia tidak melihat bahwa teman saya membayar dengan uang 5000 won. Setelah bertanya beliau menjelaskan saat ini dia tidak memiliki cukup uang untuk mengembalikan uang tersebut, dan dia meminta lain kali jangan membayar pakai uang sebesar itu. Dia bilang kami harus menunggu sampai ada beberapa penumpang yang membayar dengan uang tunai sehingga cukup untuk mengembalikan uang teman saya.

Akhirnya kami jadi memperhatikan setiap penumpang yang naik. Dan benar, tidak banyak orang yang membayar dengan uang tunai. Mereka semua sudah menggunakan mybi card. Kami khawatir sampai tiba di tempat tujuan kami, uangnya belum cukup untuk mengembalikan.  Dan berhubung tujuan kami termasuk pemberhentian akhir, terkumpul juga uang kembalian teman saya, meskipun sebagian besar dalam bentuk uang receh. Pengalaman ini membuat saya berimajinasi bahwa mungkin suatu saat nanti sudah tidak akan ada lagi uang dalam bentuk fisik, atau bahkan mungkin orang sudah tidak akan pernah lagi memegang yang namanya uang, semuanya hanya berupa uang virtual.