My 1st time – Labuan Bajo

Saya pernah mendengarkan sebuah talkshow, bahwa berapapun umur kita, seharusnya kita memiliki catatan hal-hal yang pertama kali kita lakukan. Hal ini akan membantu kita untuk terus bersyukur dan bersemangat menjalani hidup. Namun, terkadang setelah kita mencapai umur dewasa, kita cenderung menganggap hal yang pertama kali kita lakukan adalah hal yang biasa, tidak ada yang sempurna lagi. Padahal dengan umur itu seharusnya membantu kita untuk lebih mengingat dan memahami apa yang kita lakukan pertama kali. Berbeda dengan anak kecil yang pasti akan lebih antusias untuk melakukan sesuatu pertama kali namun masih belum memiliki daya ingat yang kuat.

Pengantar yang cukup panjang untuk masuk ke cerita saya. Jadi saya punya kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk pertama kalinya dan ingin mengenangnya dalam tulisan ini.

Labuan Bajo, saya yakin sangat banyak orang yang pernah mendengar nama ini. Sebuah lokasi wisata yang terkenal karena Pulau Komodo-nya. Saya sendiri juga sudah sering mendengarnya, namun tidak benar-benar memahaminya. Bersyukur dengan kunjungan atas nama kerja, pengetahuan saya tentang Labuan Bajo jadi bertambah.

Labuan Bajo adalah sebuah kota pelabuahan yang berada diujung paling barat Pulau Flores dan masuk dalam Provinsi NTT. Dikatakan Labuan Bajo, karena dahulunya tempat ini tempat bersandarnya kapal-kapal Suku Bajo dari Sulawesi Selatan. Suku asli Pulau Flores sendiri adalah suku Manggarai yang banyak mendiami Pulau Flores bagian atas atau wilayah gunung.

Pulau Flores banyak dikelilingi oleh pulau- pulau kecil dan memiliki pemandangan laut yang sangat indah. Banyak aktivitas wisata yang ditawarkan jika kita mengunjungi Labuan Bajo. Beberapa diantaranya menggunakan kapal phinisi karena harus mengunjungi pulau-pulau lain. Beberapa pulau yang terkenal adalah Pulau Komodo dan Pulau Rinca, untuk melihat komodo. Kemudian ada Pulau Padar dan juga Pink Beach yang terkenal. Ternyata kita tidak boleh bawa pasir dari Pink Beach sebagai oleh- oleh dan kalau ketahuan di bandara akan disita.

Meskipun sudah menjejakkan kaki di Labuan Bajo, tapi saya belum punya kesempatan mengunjungi tempat-tempat wisata mainstream itu karena kunjungan terbatas saya untuk bekerja. Namun demikian, saya sangat – sangat puas dengan kunjungan pertama ini.

Saya bisa menginap di hotel tepi pantai dengan private beachnya, Luwansa Beach Resort. Saya punya kesempatan mengunjungi Pede Beach yang meskipun agak kotor tapi tetap indah. Di pantai ini saya harus bekerja untuk sampling mikroplastik di sedimen pantainya. Lalu saya tetap bisa naik perahu ke tengah laut, meskipun bukan kapal Phinisi karena harus sampling mikroplastik di air laut. Dan yang paling memuaskan meskipun tidak bisa ke Pulau Padar, Pak Tomi, driver kami mengajak saya dan tim ke Bukit Amelia yang pemandangannya sama dengan Pulau Padar. Sangat memuaskan wisata di Labuan Bajo ini, Pulau Flores memang keren.

Saya masih ingin kembali lagi ke Labuan Bajo. Mudah- mudahan ada kesempatan lagi. Meskipun nanti bukan yang pertama lagi tapi saya yakin aktivitas-aktivitasnya tetap akan jadi yang pertama.

Bukit Amelia yang sudah menyerupai pemandangan di Pulau Padar