Ibu dan Ayah

Hari ini, 16 Juli 2023, dan kami sedang berkumpul bersama di Ngawi, karena betulan bertepatan dengan hari minggu. Pagi tadi uni berkata hari ini Zahira tepat berumur 4 tahun dan kami semua langsung teringat 4 tahun yang lalu ayah meninggalkan kami dan kemarin tanggal 15 Juli adalah 2 tahunnya ibu meninggalkan kami. Kami semua sempat terlupa dengan dua tanggal penting itu.

Dua tahun yang lalu, menjelang ibu meninggal adalah momen mencekam bagi saya, karena bersamaan dengan kejadian puncak covid 19 varian omega. Suasana sepi karena pemerintah menerapkan aturan PPKM atau pembatasan aktivitas. Kami semua sedang terkena covid, dan ibu tertular dari kami. Saya sudah memasuki fase pemulihan saat ibu baru mulai tertular. Sambil memulihkan diri, saya harus merawat ibu. Jika mengingat kejadian itu, sungguh sedih mencekam rasanya.

Puncaknya adalah tanggal 13 dan 14 Juli. Kondisi ibu terus menurun dan saya meminta kakak saya yang tinggal di Nganjuk untuk pulang ke Ngawi. Tanggal 14 Juli, ibu sudah tidak banyak memberikan reaksi, tidak mau makan dan napasnya tersengal-sengal. Dari awal kami tidak berani membawa ibu ke rumah sakit karena kondisi rumah sakit yang dipenuhi oleh pasien covid. Hari itu sebenarnya kami semua sudah siap melepas ibu pergi, bergantian kami ada disampingnya untuk men-talqin beliau. Hingga selepas isya atas saran seluruh keluarga, kami putuskan membawa ibu ke UGD RSUD. Alhamdulillah kami mendapat bantuan untuk mendapatkan ambulance.

Saya menemani ibu yang sebenarnya sudah dalam kondisi tidak sadar di dalam ambulance. Sesampainya di rumah sakit, kami hanya mendapatkan tempat di koridor UGD karena semua kamar sudah penuh. Saya, adik dan kakak ipar adik saya bergantian menemani ibu di koridor luar itu. Sedih kalau mengingatnya, karena saya yakin ibu kedinginan. Tengah malam kami harus berjuang untuk mendapatkan tabung oksigen.

Hari berganti dan adzan shubuhpun berkumandang. Saya ingat sekali detik-detik ibu sakaratul maut. Kami bertiga melepas ibu dengan terus mengucapkan La illa ha illallah. Air mata terus mengalir, hingga akhirnya ibu pergi untuk selamanya.

Ya Allah, berikanlah kelapangan kubur untuk ayah dan ibuku, dan berikanlah mereka surgaMu. Jadikan kami anak-anak yang sholeh dan sholehan yang selalu mendoakan mereka berdua dan mengantarkan mereka ke surgaMu. Aamiin.