Hi, it’s been a long time

Wow, sudah lama sekali saya tidak pernah menulis lagi di sini. Jangankan menulis, bahkan saya tidak pernah berpikir untuk membuka website ini. Ingatan memiliki sebuah blog sih ada, tapi selama ini saya tidak pernah berpikir untuk menulis lagi di sebuah blog. Salahkan kesibukan saya (so much for an excuse).

Lalu kenapa tiba-tiba saya membuka kembali blog ini dan mulai menulis? Rasanya alasannya sama dengan saat saya pertama kali membuat akun ini. Karena saya punya cukup waktu, karena ada banyak pengalaman baru yang sedang saya alami dan karena saya sedang merasa kesepian tinggal di luar negeri (maaf, tidak bermaksud sombong). Blog ini dulu saya buat saat saya tinggal di Busan, Korea Selatan dalam rangka menempuh studi S3 saya. Meskipun demikian, setelah saya perhatikan lagi history tulisan saya, ternyata juga tidak banyak yang saya tulis saat itu. Barusan membaca ulang tulisan itu mengingatkan saya pada beberapa kejadian yang pernah saya alami saat itu, kejadian yang bahkan mungkin tanpa tulisan itu saya bisa jadi sudah tidak ingat sama sekali. Jadi saya berkomitmen lagi untuk mulai menulis. Mudah-mudahan bukan komitmen sesaat saja ya.

Karena sekian lama tidak pernah dibuka dan berurusan dengan blog ini, saya sendiri tidak ingat apa nama akun saya, apa passwordnya, bahkan saya tidak ingat tentang situs wordpress ini. Yang saya ingat saya pernah memiliki sebuah blog dan saya ingin mengaktifkannya kembali. Saya tidak ingin membuat blog baru. Melalui browsing-browsing, saya teringatkan oleh istilah wordpress dalam dunia blogging. Melalui email saya yang Alhamdulillah tidak pernah ganti, saya bisa meminta reset password pada wordpress, dan hasilnya terbukalah lembaran buku yang sudah lama ditutup ini.

Jadi disinilah saya, mulai mencoba menulis kembali. Saya ingin menulis bebas, tanpa aturan. Saya ingin menuliskan apa saja yang ingin saya tuliskan. Saya ingin menulis untuk diri saya sendiri, bukan untuk orang lain. Namun jika tulisan saya membawa manfaat untuk orang lain, itu adalah BONUS.

WELCOME BACK TO MYSELF. It is nice to meet you again!

My 1st time – Gunung Lawu

Kamis, 8 Februari 2024 saya mendapat kesempatan lagi untuk melakukan pendakian. Pendakian kali ini adalah Gunung Lawu. Rombongan saya bertiga orang dan kami memulai pendakian dari loket tiket Cemoro Sewu. Harga tiket untuk tek tok adalah 25 rb dan sedikit berbeda dengan pendakian Gunung Mongkrang, pendakian Gunung Lawu lebih ketat. Di loket tiket kita diminta mencatat jumlah dan identitas rombongan pendaki, serta meninggalkan satu kartu identitas. Tentu saja, Gunung Lawu jauh lebih tinggi dan ekstrem pendakiannya dibandingkan Gunung Mongkrang. Bahkan petugas loket menanyakan apakah kita sudah membawa jas hujan atau senter. Jika belum, kita akan diminta membeli di loket ini.

Papan informasi tentang Gunung Lawu di depan gerbang Cemoro Sewu

Tepat pukul 7.20 pagi, kami memulai pendakian menuju Pos 1 yang katanya berjarak sekitar 1,9 km dengan jarak tempuh sekitar 45-60 menit. Rute pendakian Gunung Lawu ini adalah jalanan berbatu dan dari awal pendakian kita sudah harus melalui jalur-jalur curam. Dari awal, napas sudah diminta untuk ngos-ngosan.

Sampai di Pos 1 kami langsung melanjutkan perjalanan ke Pos 2. Dan saya menyadari kondisi sepatu saya yang sedikit demi sedikit solnya mulai terlepas. Saya tidak menyangka sepatu yang saya pakai rusak, karena sepatu itu termasuk jarang saya pakai. Tapi bisa jadi karena dipakai mendaki, sepatu yang awalnya rusak sedikit bisa rusak dalam jangka waktu yang sangat pendek.

Sepanjang pendakian saya perhatikan pohon-pohon yang gersang dan mati karena peristiwa kebakaran saat musim kemarau yang lalu. Sungguh kasihan habitat hutan Gunung Lawu ini. Butuh waktu lama untuk kembali menghijaukannya. Alhamdulillah meskipun banyak pohon yang gosong, namun kondisi yang sedikit mendung membantu melindungi kami, para pendaki dari panasnya sinar matahari.

Sekitar jam 9.45 kami tiba di Pos 2 dengan kondisi yang mulai lelah. Menikmati irisan semangka di warung di Pos 2 menjadi kenikmatan sendiri. Kami berhenti sebentar di Pos 2, lalu kami melanjutkan pendakian. Sepatu saya sudah semakin mengkhawatikan. Rute Pos 2 ke Pos 3 terasa lebih ekstrem lagi, lebih curam. Jam 11 kami tiba di Pos 3 dengan jarak yang sudah kami tempuh dari bawah 4.62 km. Masih dengan konsistensi, kami langsung melanjutkan perdakian, karena tidak ada warung di Pos 3.

Namun, separo jalan dari Pos 3, gerimis mulai turun. Saya cukup khawatir kalau kami terjebak hujan jika memaksakan terus naik ke puncak. Akhirnya dengan berat hati kami putuskan untuk turun saja, meskipun rute yang ditempuh hanya tinggal Pos 4 dan Pos 5 saja untuk sampai puncak. Namun kita harus tetap realistis. Dari awal saya tidak membayangkan jika harus turun gunung saat hari sudah mulai gelap dan saya tidak siap. Apalagi dengan kondisi yang rawan hujan lebat.

Pose dulu di Pos 2

Jam 11.30 kami putuskan untuk turun dengan kondisi mulai gerimis. Mantel hujan mulai kami pakai dan sedikit mempengaruhi pergerakan. Akhirnya sol sepatu sayapun menyerah, dua-duanya menyerah kalah. Saya terpaksa berjalan hanya mengandalkan sisa sepatu yang ada, dalam kondisi basah karena hujan. Perjalanan turun ternyata tetap sama sulitnya dengan perjalanan naik. Hampir 3 jam perjalanan turun kami tempuh. Namun ditengah perjalanan hujan alhamdulillah berhenti, meskipun cuaca tetap mendung.

Jam 15 kami sampai kembali di base camp. Meskipun tidak sampai puncak, namun saya sangat menikmati pendakian ini. Selalu ada hal dan pengalaman baru dari setiap pendakian yang sudah saya lalui. Meskipun setelah mendaki, 2 sampai 3 hari badan akan terasa sakit semua, saya berharap ada kesempatan untuk mendaki Gunung Lawu sampai puncak. Tentu dengan persiapan dan niat yang lebih matang lagi, dan cuaca yang lebih bersahabat.

Snorkling di Bangsring Underwater

Bangsring underwater adalah bagian dari Pantai Bangsring di kota Banyuwangi sebelah utara. Pengelola pantai rajin melakukan transplantasi karang bekerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB sehingga pantai ini memiliki ekosistem terumbu karang yang dijadikan sebagai wisata snorkling dan diving.

Dikunjungan kedua saya tanggal 26 Januari 2024 ini, akhirnya saya memutuskan untuk snorkling bersama teman-teman setelah kunjungan kerja MEXMA ke BPISDKP, Bali. Biaya snorkling di sini tidaklah mahal. Setiap orang dikenakan biaya 30 rb rupiah untuk snorkling lengkap dengan alat snorkle dan maskernya. Jika ingin menggunakan guide dan camera underwater biayanya 150 rb rupiah per grup yang isinya maksimal 5 orang. Kebetulan jumlah kami pas 5 orang sehingga kami manfaatkan jasa pemandu itu.

Dan memang, pengalaman snorkling ini sungguh luar biasa. Hanya dengan kedalaman kurang dari 5 meter, kita sudah bisa menikmati pemandangan terumbu karang yang cantik-cantik. Bonus difoto dan divideo diantara karang-karang itu menjadi nilai tambah pengalaman menikmati keindahan ekosistem laut.

Saya bisa berenang di kolam renang, namun saya bukan penyelam. Tapi snorkling ini memberikan sensasi baru. Saya ingin mengulanginya lagi dan Bangsring Underwater akan selalu masuk dalam list liburan saya.

Poto bersama ikon penari gandrung di bawah laut

My 1st Time – Bukit Mongkrang

Saya termasuk tipe yang suka menikmati keindahan alam, termasuk mendaki, meskipun bukan jenis pendakian professional yang melibatkan gunung-gunung tinggi. Tawaran untuk mendaki Bukit Mongkrang di Tawangmangu akhir tahun 2023 yang lalu dari adik saya, yang kebetulan sedang hobi berjalan kaki, saya terima. Bukit Mongkrang adalah salah satu dari banyak anak Gunung Lawu.

Hari Minggu, tanggal 24 Desember 2023 jam 5 pagi, kami rombongan empat orang meninggalkan rumah di Ngawi menuju titik pendakian Bukit Mongkrang. Butuh perjalanan dua jam untuk sampai di parkiran kendaraan, dan perjalanan 5 menit untuk sampai ke loket pembayaran. Ada dua opsi pembayaran, yaitu opsi tek-tok, istilah yang baru saya ketahui untuk opsi naik turun gunung PP, dan opsi menginap. Tiket untuk kedua opsi itu cukup murah: tek-tok 10 rb dan menginap 15 rb. Di loket tiket ini ada toilet dan menjadi toilet satu-satunya di jalur pendakian Bukit Mongkrang.

Area parkiran dengan pemandangan latar Gunung Lawu

Sekitar 7.30 pagi kami mengawali pendakian ini, dengan semangat 45 untuk menghirup udara bebas dari alam. Jalur pendakiannya terasa masih aman, tidak terlalu menanjak dengan pohon di kanan-kiri. Pada beberapa titik, kita dapat menikmati keindahan puncak Lawu di seberangnya. Puncak pertama Bukit Mongkrang disebut Puncak Candi, dan ada dua warung berjarak yang kita lalui sebelum mencapai puncak ini. Meskipun warung-warung ini secara standar hanya menjual air mineral, mie dan minuman instant, dan tentu saja tidak ketinggalan cilok.

Saya tidak terlalu memperhatikan waktu, mungkin dalam waktu 1 jam kami berhasil mencapai Puncak Candi. Karena bertepatan dengan libur akhir tahun, bahyak kami temui para pendaki yang menginap di Puncak Candi. Dari Puncak Candi, kita bisa melihat dengan jelas Puncak Mongkrang, dan saya juga bisa melihat ada area pendakian yang cukup ekstrem menjelang puncak, karena hanya tampak semacam jalur berwarna coklat diantara rimbunnya warna hijau.

Pendakian kami lanjutkan dengan rute yang terasa lebih sempit dan dipenuhi oleh tanaman. Papasan dengan para pendaki lain mulai berkurang, yang menunjukkan mungkin juga tidak banyak pengunjung yang memutuskan untuk sampai ke Puncak Mongkrang. Setelah mendaki beberapa saat, sampailah kami di jalur ekstrem yang saya lihat dari Puncak Candi. Ternyata memang benar, jalur ini terasa lebih tajam, tanpa ada tanaman-tanaman untuk menjadi pegangan karena hanya ada tanah yang terasa licin. Penuh tantangan sekali untuk melaluinya. Namun, semuanya terbayarkan karena setelah melalui rute itu, kita akan langsung mencapai puncak. Untuk pendaki sederhana macam saya ini, suatu kebanggaan bisa mencapai puncak. Kami putuskan untuk beristirahat dan menikmati keindahan pemandangannya. Di puncak ini juga banyak pendaki yang menginap.

Jalur ekstrem menuju Puncak Mongkrang
Puncak Mongkrang, 2194 MDPL, sayang pemandangan Gunung Lawu-nya tertutup awan

Setelah beristirahat beberapa saat dan berpoto, kami putuskan untuk turun. Pada jalur ekstrem itu, pada beberapa area saya putuskan untuk merosot saja. Jauh lebih mudah dibandingkan berjalan turun. Perjalanan turun terasa lebih cepat dan kami putuskan untuk beristirahat di warung kedua untuk makan mie instant demi mengisi perut yang sudah terasa lapar. Jam 13, alhamdulillah kami sampai di parkiran kembali. Pendakian pertama saya, setelah sekian lama pendakian terakhir ke Gunung Ijen yang saya lakukan, menyenangkan.

A Trip to Bangkok

International Fisheries Symposium yang ke-11 dilaksanakan tanggal 22-23 November 2023 di Hotel Novotel Bangkok Thailand. Kami rombongan dari FPIK UB berangkat dari Malang hari Selasa jam 4 pagi menuju bandara Juanda Surabaya. Ada dua kendaraan yang disediakan fakultas untuk mengantar 10 orang rombongan. Fakultas memanfaatkan jasa agen travel untuk membantu perjalanan kami.

Di Bandara Juanda kami sarapan di Trowulan Lounge sambil menunggu boarding. Infonya untuk dapat fasilitas lounge ini dalam bentuk sarapan prasmanan biayanya 110 rb/pax. Saya sih jarang2 masuk lounge kalo lagi travelling solo. Jam 10 kami terbang ke Singapore menggunakan Scoot Airline. Saya kebetulan duduk dengan Yunita dan Mba Linda. Jadilah sepanjang terbang kami ngobrol terus hingga tidak sadar pesawat sudah mendarat di Changi Airport dengan cuaca hujan gerimis.

Transit di Singapore selama 3 jam dan hanya cukup untuk shalat dan makan siang. Jam 4 sore kami terbang kembali menggunakan Scoot Airline menuju Bandara Svarnabhumi, Bangkok. Cuaca di udara agak buruk dan terjadi beberapa kali goncangan. Tapi alhamdulillah jam 8 malam waktu Thailand kita sudah mendarat. Imigrasi bandara sangat padat. Kami dijemput oleh guide lokal menggunakan dua mobil hi-ace. Selanjutnya kami makan siang di restoran halal yang menyediakan masakan Thailand yang kebetulan lokasinya dekat dengan hotel tempat kami menginap Al Meroz. Alhamdulillah langsung bisa menikmati tomyamgung asli Thailand. Jam 10 malam alhamdulillah udah bisa istirahat di kamar hotel. Perjalanan yang melelahkan.

Hari Rabu, 22 November 2023, hari pertama conference. Setelah puas sarapan di hotel, menunya halal semua, kami menuju tempat conference di Novotel Hotel, Future Park jam 8 pagi. Jarak cukup jauh dan membutuhkan 1 jam perjalanan. Opening ceremony sampai jam 11 dan dilanjutkan dengan sesi pararel oral. Saya kebagian presentasi di sesi pertama sebagai presenter kelima, yang terakhir untuk sesi pertama. Alhamdulillah semua berjalan lancar meskipun agak nervous di awal. Selanjutnya saya putuskan untuk menemani kiki dan fuad yang juga presentasi di sesi berikutnya. Beberapa anggota rombongan yang kebagian presentasi besok memutuskan jalan-jalan untuk membagi waktunya. Sampai sesi terakhir jam 5 sore saya ada di lokasi conference. Bersama Fuad, saya menanti jemputan untuk kembali ke hotel. Namun rombongan terkena macetnya kota Bangkok, sehingga sambil menanti kami putuskan berjalan dari Novotel ke BigC, sebuah supermarket. Katanya kita bisa beli oleh-oleh jajanan Thailand di BigC. Kunjungan pertama ini saya gunakan untuk melihat-lihat dan merencanakan jajanan apa saja yang akan saya beli untuk dibawa ke Indonesia. Hampir jam 8 malam kami baru di jemput dan semua rombongan merasa kelaparan. Kami dipesankan take away dan dimakan di hotel.

Hari kedua conference, Kamis 23 November 2023. Aktivitas pagi yang masih sama dan jam 9 pagi kami sudah sampai di Novotel. Saya putuskan melihat beberapa teman-teman yang kebagian presentasi di sesi pertama. Selanjutnya kami semua keluar untuk makan siang karena belajar dari pengalaman hari pertama, ternyata panitia tidak memisahkan makanan yang halal dan tidak. Kami makan di restoran lokal halal dengan menu andalan bebek. Setelah makan siang, bagi yang sudah selesai presentasi melanjutkan aktivitas di Mall Future Park dan BigC. Saya habiskan waktu di BigC mencari jajanan yang bisa dibawa pulang. Alhamdulillah ada merk-merk halal yang bisa dibeli. Saya beli dried manggo dan durian, bento squid snack dan juga mie instan rasa tom yam.

Jam 4 sore kami semua meninggalkan lokasi conference, tanpa mengikuti gala dinner karena mengunjungi night market Thailand jauh lebih menarik. Kami mengunjungi night market di area warga muslim, meskipun saya lupa nama daerahnya, sehingga hampir semua street food yang dijual halal untuk dimakan. Hanya saja karena porsi makan siang kami sangat besar, perut sebenarnya masih cukup kenyang. Akhirnya saya kesampaian makan sticky rice manggom porsi kecil saja. Dari night market kami masih diajak lagi ke resto lokal untuk makan malam. Wah luar biasa kenyang perut hari ini. Jam 9 malam kami sudah tiba lagi di hotel.

Hari ketiga, 24 November 2023. Agenda hari ini adalah kunjungan kerja ke Kasetsart University. Jam 9 kami sampai di lokasi dan disambut oleh dekan dan jajarannya. Diskusi dan keliling kampus menjadi agenda kunjungan ini. Melihat perpustakaan, lab, museum yang dimiliki dan diakhiri dengan makan siang di aquarium cafe.

Jam 13 kami meninggalkan Kasetsart University, menuju peternakan lebah dan juga toko herbal. Ternyata kalau kita mengunjungi Thailand dan menggunakan jasa agen travel lokal, pemerintah mewajibkan pengunjung untuk mendatangi beberapa lokasi wajib untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Di peternakan lebah saya beli propolis dan bee pollen dan hand body yang katanya mengandung royal jelly. Lumayan juga harganya, 1.4 juta rupiah untuk dua produk itu. Untung bisa dibayar pakai kartu debit mandiri. Di toko herbal saya cuma beli fiir cream untuk oleh-oleh.

Jam 4 kami menuju Wat Arun, ditengah jalanan yang macet kami harus mengejar sebelum tutup jam 6 sore. Pertama kami kunjungi temple yang ada patung Budha tidur, kemudian naik perahu menyebrangi sungai Chao Praya menuju Wat Arun, Namun karena dijanjikan toko souvenir murah dan karena khawatir akan tutup, tujuan pertama kami tentu toko souvenirnya dan mengabaikan bentuk bangunan indah Wat Arun. Untungnya setelah semua puas berbelanja, kami masih sempat berpoto bersama di kompleks Wat Arun.

Jam 7 malam, kami lanjutkan perjalanan menuju Asiatique, untuk dinner dan menikmati kompleks perbelanjaan Asiatique. Tempat yang indah untuk menikmati malam di tepi sungai Chao Praya. Jam 9 malam kami kembali ke hotel.

Hari Sabtu, 25 November 2023 kami meninggalkan Bangkok kembali ke Indonesia dengan rute Bandara Dong Mueng Bangkok-Denpasar-Surabaya-Malang. Terbang jam 10.30 dari Bangkok dan jam 9 malam kami mendarat di Surabaya. Setengah 11 malam saya tiba di rumah. Alhamdulillah perjalanan 5 hari 4 malam yang menyenangkan, bekerja sekaligus jalan-jalan.

Till we meet again Bangkok!

My 1st time – Labuan Bajo

Saya pernah mendengarkan sebuah talkshow, bahwa berapapun umur kita, seharusnya kita memiliki catatan hal-hal yang pertama kali kita lakukan. Hal ini akan membantu kita untuk terus bersyukur dan bersemangat menjalani hidup. Namun, terkadang setelah kita mencapai umur dewasa, kita cenderung menganggap hal yang pertama kali kita lakukan adalah hal yang biasa, tidak ada yang sempurna lagi. Padahal dengan umur itu seharusnya membantu kita untuk lebih mengingat dan memahami apa yang kita lakukan pertama kali. Berbeda dengan anak kecil yang pasti akan lebih antusias untuk melakukan sesuatu pertama kali namun masih belum memiliki daya ingat yang kuat.

Pengantar yang cukup panjang untuk masuk ke cerita saya. Jadi saya punya kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk pertama kalinya dan ingin mengenangnya dalam tulisan ini.

Labuan Bajo, saya yakin sangat banyak orang yang pernah mendengar nama ini. Sebuah lokasi wisata yang terkenal karena Pulau Komodo-nya. Saya sendiri juga sudah sering mendengarnya, namun tidak benar-benar memahaminya. Bersyukur dengan kunjungan atas nama kerja, pengetahuan saya tentang Labuan Bajo jadi bertambah.

Labuan Bajo adalah sebuah kota pelabuahan yang berada diujung paling barat Pulau Flores dan masuk dalam Provinsi NTT. Dikatakan Labuan Bajo, karena dahulunya tempat ini tempat bersandarnya kapal-kapal Suku Bajo dari Sulawesi Selatan. Suku asli Pulau Flores sendiri adalah suku Manggarai yang banyak mendiami Pulau Flores bagian atas atau wilayah gunung.

Pulau Flores banyak dikelilingi oleh pulau- pulau kecil dan memiliki pemandangan laut yang sangat indah. Banyak aktivitas wisata yang ditawarkan jika kita mengunjungi Labuan Bajo. Beberapa diantaranya menggunakan kapal phinisi karena harus mengunjungi pulau-pulau lain. Beberapa pulau yang terkenal adalah Pulau Komodo dan Pulau Rinca, untuk melihat komodo. Kemudian ada Pulau Padar dan juga Pink Beach yang terkenal. Ternyata kita tidak boleh bawa pasir dari Pink Beach sebagai oleh- oleh dan kalau ketahuan di bandara akan disita.

Meskipun sudah menjejakkan kaki di Labuan Bajo, tapi saya belum punya kesempatan mengunjungi tempat-tempat wisata mainstream itu karena kunjungan terbatas saya untuk bekerja. Namun demikian, saya sangat – sangat puas dengan kunjungan pertama ini.

Saya bisa menginap di hotel tepi pantai dengan private beachnya, Luwansa Beach Resort. Saya punya kesempatan mengunjungi Pede Beach yang meskipun agak kotor tapi tetap indah. Di pantai ini saya harus bekerja untuk sampling mikroplastik di sedimen pantainya. Lalu saya tetap bisa naik perahu ke tengah laut, meskipun bukan kapal Phinisi karena harus sampling mikroplastik di air laut. Dan yang paling memuaskan meskipun tidak bisa ke Pulau Padar, Pak Tomi, driver kami mengajak saya dan tim ke Bukit Amelia yang pemandangannya sama dengan Pulau Padar. Sangat memuaskan wisata di Labuan Bajo ini, Pulau Flores memang keren.

Saya masih ingin kembali lagi ke Labuan Bajo. Mudah- mudahan ada kesempatan lagi. Meskipun nanti bukan yang pertama lagi tapi saya yakin aktivitas-aktivitasnya tetap akan jadi yang pertama.

Bukit Amelia yang sudah menyerupai pemandangan di Pulau Padar

Takdir di Setiap Momen yang Kita Lalui

Judul tulisan yang cukup panjang, namun baru saya pahami maknanya dengan sesungguhnya. Tidak banyak orang yang bisa memahami makna kata-kata itu, dan saya menemukan dari kejadian sederhana dan sepele dan mudah-mudahan tidak berlebihin.

Kebetulan salah satu dari sedikit artis Indonesia, bahkan satu-satunya, yang saya ikuti di IG adalah Nicholas Saputra. Saya bukan tipe orang yang suka mengidolakan artis, namun entah kenapa saya mengikuti NS di IG, saya juga tidak terlalu paham. Mungkin terbawa aura AADC dia di awal tahun 2000an itu. Entahlah.

Suatu hari saya melihat postingan potonya di IG, dan poto itu adalah poto rektorat UB. Agak kaget saya melihat potonya, karena itu menandakan dia sedang berada di UB. Kok saya ga ketemu? UB kan tempat saya. Masak kita udah dilokasi yang sama tapi tetap tidak bertemu. Pikiran itu yang muncul. Lalu saya berdialog dengan diri sendiri. Aaahh kalaupun dia ke kantin fakultas yang notabene sudah jauh lebih dekat lagi dengan posisi saya, juga tetap tidak akan bisa bertemu kalau saya tidak sedang di kantin.

Akhirnya dari kejadian ini, muncullah pemahaman terkait judul di atas. Bahwa apapun yang kita lalui, itu memang adalah takdir kita. Saat saya bercerita ke sahabat saya, dia sangat sepakat. Dia juga menambahkan, oleh karena itu setiap hal yang kita lalui harus kita syukuri dan mindfulness, karena momen itu memang ditakdirkan untuk kita.

What a nice insight.

Perpanjang Paspor

Urusan perpanjang paspor ini harus dituliskan karena ini bukan sesuatu yang rutin kita lakukan dan rawan terlupa. Apalagi dengan masa berlaku paspor sekarang yang 10 tahun, alamat saat perpanjang paspor berikutnya sudah lupa prosedurnya. Atau malah jangan-jangan sistemnya sudah berubah. Hmmm…let’s see in the next 10 years.

Ok, paspor saya akan habis nanti tanggal 20 Desember 2023. Sejak masuk awal tahun 2023 saya sudah memikirkan kapan waktu yang tepat untuk perpanjang. Secara aturan, kita tidak bisa melakukan perjalanan keluar negeri kalau masa berlaku paspor kita sudah kurang dari 6 bulan. Meskipun sebenarnya bisa mengurus paspor mepet dari waktu berakhirnya atau bahkan saat masa berlaku paspor itu sudah habis, tapi jadi rawan kalau kita mendadak harus melakukan perjalanan keluar negeri.

Untuk paspor saya, berarti paling ideal mengurus perpanjang paspor sebelum Bulan Juni 2023 berakhir. Namun karena kesibukan, saya baru bisa melakukannya di Bulan Juli ini. Kebetulan pada periode Mei-Juni, teman-teman saya juga banyak yang sedang mengurus perpanjang paspor, sehingga saya banyak mendapat pengetahuan.

Proses perpanjang paspor saya awali dengan menginstal aplikasi m-paspor di hape. Ini baru bagi saya, karena saat saya perpanjang paspor tahun 2018 yang lalu semuanya masih dilakukan manual dengan datang langsung ke kantor imigrasi. Aplikasi m-paspor ini agak tricky. Terkadang dia tidak mau masuk, hanya loading terus-menerus, seolah-olah sinyal kita jelek terus. Kalau hal ini terjadi, biasanya saya uninstal dan instal lagi. Agak merepotkan ya.

Pada satu hari sabtu tanggal 15 Juli 2023, saya putuskan untuk mengeksekusi proses perpanjangan paspor ini. File scan yang sudah saya siapkan adalah halaman depan paspor, KTP dan KK, semuanya dalam format JPG. Saat harus menentukan lokasi perpanjang, saya baru menyadari ada fasilitas di Lippo Plaza Batu. Saya pikir semuanya harus dari imigrasi Malang. Saya sempat telpon teman untuk konfirmasi, dan dia bilang memang bisa di Lippo Plaza Batu namun biasanya waktu dan kuota terbatas. Benar saja, saat saya pilih lokasi itu, untuk bulan Juli sudah penuh semua-bahkan mereka tidak membuka slot di semua hari kerja-dan mereka belum membuka untuk bulan Agustus. Akhirnya saya harus mengulang proses dari awal lagi. Ini salah satu kelemahan sistemnya menurut saya. Seharusnya kita tidak harus mengulang proses dari awal lagi, cukup mengganti lokasi yang akan dipilih saja.

Proses pendaftaran saya ulangi lagi dari awal dan karena kelemahan sistem ini, saya tidak mau mencoba memilih imigrasi Kota Malang, karena berdasarkan informasi dari teman-teman kuota perpanjang paspor untuk jalur reguler di Kota Malang sudah penuh bulan Juli ini. Akhirnya saya pilih kantor imigrasi Madiun. Kebetulan KTP saya kan Ngawi. Dan sangat menyenangkan melihat pilihan waktu di imigrasi Madiun, karena hampir semua tanggal yang ada masih ada slot kuota untuk perpanjang paspor. Akhirnya saya pilih hari senin tanggal 24 Juli-dua minggu dari waktu pendaftaran ini- jam 13.00 biar saya bisa menyesuaikan dengan waktu pulang ke Ngawi. Selanjutnya saya diminta melakukan transfer pembayaran perpanjangan paspor dengan nominal 350.000 rupiah yang merupakan biaya pendaftaran jalur reguler. Teman saya yang mendaftar jalur percepatan harus membayar sebesar 1.350.000 rupiah. Kelebihan jalur percepatan adalah kita bisa mengurus paspor dalam waktu singkat yaitu satu hari jadi. Jalur ini dibutuhkan untuk orang- orang yang hanya punya waktu pendek mengurus paspor sebelum paspor itu harus digunakan.

Akhirnya tanggal 24 Juli itu tiba. Atas pertimbangan adik saya, kami putuskan berangkat ke imigrasi Madiun jam 9 pagi dan tiba di lokasi 15 menit menjelang jam 10. Sebenarnya kami sempat khawatir apakah diijinkan datang sebelum waktu yang telah dipilih saat pendaftaran. Alhamdulillah saya tidak mendapatkan masalah saat saya menuju ruangan perpanjangan dan oleh satpam yang bertugas langsung diarahkan untuk menuju koperasi dulu untuk membeli dan mengisi surat pernyataan. Surat ini berisikan persetujuan kita bahwa semua pernyataan yang kita tulis terkait alasan pengurusan paspor telah benar dan ditanda tangani di atas materai 10 ribu.

Selanjutnya saya kembali menuju ruangan perpanjangan untuk memeriksakan semua berkas dan mendapatkan nomor antrian. Semua berkas yang saya daftarkan online di aplikasi m-paspor harus dibawa versi print-nya, yaitu paspor lama, KTP, KK, bukti pembayaran yang bisa dicetak setelah kita melakukan pembayaran. Selain berkas-berkas yang sudah kita bawa, petugas imigrasi akan memeriksa KTP asli kita dan sedikit bertanya-tanya tentang alasan kita mengurus paspor ini.

Alhamdulillah proses pemeriksaan saya untuk mendapatkan nomor atrian tidak terlalu lama. Saya mendapatkan nomor antrian A54 dan saya harus menunggu cukup lama karena antrian terakhir saat saya masuk ruangan adalah no A34. Hampir 2 jam saya menunggu, dan 20 menit menjelang jam 12 siang saya akhirnya dipanggil petugas untuk melakukan wawancara dan poto paspor. Di bagian ini juga alhamdulillah proses saya berlangsung lancar. Saya kembali ditanya alasan mengurus paspor, dan saya sampaikan saya ada rencana mengikuti konferensi internasional di Thailand. Akhirnya si petugas bertanya-tanya tentang pekerjaan saya. Setelah puas bertanya, dia meminta saya melakukan scan sidik jari, kemudian dilanjutkan dengan poto paspor.

Selanjutnya saya diberitahu kalau paspor akan jadi hari Kamis. Karena saya tidak berencana untuk mengambil langsung, dia menjelaskan saya bisa pergi ke kantor pos yang berada di samping koperasi imigrasi. Si petugas juga dengan baik hati memberi tahu saya untuk jangan lupa meminta paspor lama dikirimkan juga ke petugas pos karena bagi dia-juga saya-paspor lama saya yang sudah berisi sejarah visa dan cap imigrasi negara-negara yang sudah saya kunjungi adalah sangat berharga dan perlu disimpan sendiri.

Proses pembayaran pengiriman paspor via pos juga berjalan lancar. Oleh petugas pos saya diminta menuliskan sendiri alamat tujuan di amplop yang telah disediakan dan selanjutnya saya membayar ongkos kirim 40 rb. Saat berada di kantor pos ini saya sadari bahwa jika masuk waktu istirahat, semua orang yang berada di ruangan layanan harus keluar karena waktunya istirahat. Wah, saya sungguh bersyukur proses saya selesai menjelang jam 12 siang, karena kalau tidak saya harus menunggu satu jam meskipun saya sudah datang dari pagi untuk dilayani oleh petugas imigrasi.

Hari senin saya mengurus perpanjangan paspor, hari rabu sore saya mendapat sms bahwa paspor saya sudah jadi dan hari kamis kiriman paspor itu sudah sampai ke alamat kampus yang saya gunakan. Alhamdulillah, senang saya menerima paspor baru dengan jangka waktu penggunaan 10 tahun, mulai 26 Juli 2023 hingga 26 Juli 2033. Waaah, mudah-mudahan banyak visa dan cap imigrasi yang bisa saya dapatkan dalam lembar-lembar paspor itu.

Secara keseluruhan, sejak tahun 2007, sudah 5 paspor yang saya miliki. Mulai dari 2 tahun paspor biru hingga 4 paspor hijau. Alhamdulillah, mudah-mudahan kesempatan saya untuk selalu mengunjungi negara lain selalu ada, baik dalam urusan kerja atau travelling. Aamiin.

Ibu dan Ayah

Hari ini, 16 Juli 2023, dan kami sedang berkumpul bersama di Ngawi, karena betulan bertepatan dengan hari minggu. Pagi tadi uni berkata hari ini Zahira tepat berumur 4 tahun dan kami semua langsung teringat 4 tahun yang lalu ayah meninggalkan kami dan kemarin tanggal 15 Juli adalah 2 tahunnya ibu meninggalkan kami. Kami semua sempat terlupa dengan dua tanggal penting itu.

Dua tahun yang lalu, menjelang ibu meninggal adalah momen mencekam bagi saya, karena bersamaan dengan kejadian puncak covid 19 varian omega. Suasana sepi karena pemerintah menerapkan aturan PPKM atau pembatasan aktivitas. Kami semua sedang terkena covid, dan ibu tertular dari kami. Saya sudah memasuki fase pemulihan saat ibu baru mulai tertular. Sambil memulihkan diri, saya harus merawat ibu. Jika mengingat kejadian itu, sungguh sedih mencekam rasanya.

Puncaknya adalah tanggal 13 dan 14 Juli. Kondisi ibu terus menurun dan saya meminta kakak saya yang tinggal di Nganjuk untuk pulang ke Ngawi. Tanggal 14 Juli, ibu sudah tidak banyak memberikan reaksi, tidak mau makan dan napasnya tersengal-sengal. Dari awal kami tidak berani membawa ibu ke rumah sakit karena kondisi rumah sakit yang dipenuhi oleh pasien covid. Hari itu sebenarnya kami semua sudah siap melepas ibu pergi, bergantian kami ada disampingnya untuk men-talqin beliau. Hingga selepas isya atas saran seluruh keluarga, kami putuskan membawa ibu ke UGD RSUD. Alhamdulillah kami mendapat bantuan untuk mendapatkan ambulance.

Saya menemani ibu yang sebenarnya sudah dalam kondisi tidak sadar di dalam ambulance. Sesampainya di rumah sakit, kami hanya mendapatkan tempat di koridor UGD karena semua kamar sudah penuh. Saya, adik dan kakak ipar adik saya bergantian menemani ibu di koridor luar itu. Sedih kalau mengingatnya, karena saya yakin ibu kedinginan. Tengah malam kami harus berjuang untuk mendapatkan tabung oksigen.

Hari berganti dan adzan shubuhpun berkumandang. Saya ingat sekali detik-detik ibu sakaratul maut. Kami bertiga melepas ibu dengan terus mengucapkan La illa ha illallah. Air mata terus mengalir, hingga akhirnya ibu pergi untuk selamanya.

Ya Allah, berikanlah kelapangan kubur untuk ayah dan ibuku, dan berikanlah mereka surgaMu. Jadikan kami anak-anak yang sholeh dan sholehan yang selalu mendoakan mereka berdua dan mengantarkan mereka ke surgaMu. Aamiin.

Pekan Raya Jakarta 2023

Tanpa benar-benar direncanakan, saya punya kesempatan mengunjungi acara Pekan Raya Jakarta. Saya sendiri sebenarnya kurang paham konsep PRJ ini, dan saat mencoba mencari informasi di google, jawabannya adalah sebuah acara pameran terbesar di Jakarta yang berlangsung setiap tahun.

Saya bersama rombongan datang ke PRJ saat libur Idul Adha, persis di tanggal merahnya, 29 Juni 2023. Kami datang sekitar jam 15.00 dan saat kami sampai di lokasi, pengunjung sungguh luar biasa banyak. Antrian membeli tiket dan antrian masuk ke arena sudah mengular panjang. Namun karena penasaran dan sudah sampai di lokasi, kamipun mengikuti arus orang-orang. Tiket masuk seharga 25 rb per orang dan termasuk kategori tiket tanpa konser.

Setelah mengantri panjang melewati pemeriksaan tiket, kami masuk ke area mall terlebih dahulu. Sempat kebingungan dimana sebenarnya pamerannya, kami ikuti arus orang untuk keluar dari area mall dan kami sampai di area terbuka yang sudah sangat dipenuhi oleh manusia. Area outdoor yang sangat luas dan berisi banyak stand penjual produk makanan/snack dari brand-brand nasional terkenal. Hampir disetiap stand sudah banyak orang yang mengantri untuk membeli. Kami terus berjalan tanpa tau tujuan dan tidak bisa memutuskan akan membeli apa. Selain di area outdoor, ada beberapa hall indoor yang mengandung tema, seperti automotive, fashion, cosmetics dan lain-lain. Namun karena banyaknya orang, kami sudah tidak berhasrat lagi untuk melihat-lihat. Haripun sudah gelap dan kami putuskan untuk keluar area.

Pelajaran yang bisa saya ambil jika ingin mengunjungi PRJ lagi:

1. Cari waktu yang pas yang tidak bertepatan dengan kunjungan puncak orang. Hari libur dan waktu ashar bukan waktu yang tepat. Lebih baik pilih waktu saat baru buka atau menjelang tutup.

2. Pahami denah lokasi sehingga kita tau arah dan tujuan. Seharusnya denah lokasi disediakan panitia dalam bentuk booklet dan diberikan di depan pintu masuk sehingga pengunjung tidak kebingungan.

3. PRJ bukan ajang yang tepat jika hanya ingin melihat-lihat. Ajang ini cocok untuk orang yang sudah tahu ingin mencari dan membeli apa.

Fave Hotel dan Botol Plastik

Bulan lalu adalah rekor saya menginap di Fave Hotel, dimana dalam waktu satu bulan saya menginap di tiga Fave Hotel di tiga kota berbeda. Pertama Fave Hotel di Kota Tuban dalam rangka perjalanan untuk pengambilan data penelitian. Kedua adalah Fave Hotel di Kota Karawang Jawa Barat dalam rangka kunjungan keluarga. Ketiga adalah Fave Hotel di Kota Makassar Sulawesi Selatan untuk mengikuti Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanudin.

Fave Hotel termasuk salah satu budget hotel yang sering menjadi tujuan menginap karena kenyamanan dan harga yang terjangkau. Saya lupa kapan terakhir menginap di Fave Hotel sebelum periode ini. Namun, sejak di Fave Hotel Tuban, saya perhatikan ada yang berbeda. Biasanya di setiap malam kita menginap di hotel, salah satu standar minimal pelayanannya adalah jatah dua botol plastik air mineral. Namun saat masuk ke kamar hotel saat di Tuban, saya melihat ada sebuah teko kaca dan dua buah gelas. Dua buah gelas termasuk standar minimal, namun teko kaca adalah hal baru. Di lorong kamar saya perhatikan ada dispenser dan poster terkait kebijakan hotel untuk berperan dalam mengurangi sampah botol plastik. Saya sangat terkesima dengan aturan ini. Saya temukan hal yang sama saat menginap di Fave Hotel Karawang dan Makassar.

Sebagai seseorang yang cukup peduli pada lingkungan dan dosen yang mengajar mata kuliah Pencemaran Laut, saya sangat bahagia dengan kebijakan yang diterapkan di Fave Hotel. Belum banyak hotel yang berani menerapkan aturan ini, hotel bintang lima sekalipun. Mungkin saya perlu menginap di beberapa hotel lain untuk mengetahui apakah mereka juga sudah mengganti botol plastik air mineralnya dengan teko kaca dan dispenser. Mudah-mudahan ada yang mensponsori saya untuk menjawab pertanyaan ini.